Selasa, 13 September 2011

2011-09-13T19:33:20.963+07:00

Banyak kejadian lucu yang terjadi dalam pertandingan sepak bola. Ada yang kemasukan hingga 142 gol, ada wasit yang mengeluarkan sampai 36 kartu merah dsb.



wasit mengeluarkan kartu putih
Pertandingan antara Everton dan Birmingham City minggu lalu diwarnai dengan kejadian lucu.

Ketika itu wasit Peter Walton yang memimpin pertandingan hendak memberikan kartu kuning kepada pemain gelandang Birmingham, Jordon Mutch yang telah melakukan takling keras terhadap penyerang Everton, Louis Saha di menit ke 40 (thesun.co.uk).

Namun, wasit Peter membuat bingung kedua kubu termasuk penonton. Ternyata kartu yang dicabutnya tidak berwarna kuning, tetapi putih.

Tentunya kejadian ini merupakan yang pertama kali dalam sejarah sepak bola, di mana wasit memberikan kartu putih.



Di akhir pertandinga, Peter mengakui kesalahannya yang dengan tidak sengaja telah meninggalkan kartu kuning asli di ruang ganti.

Untung yang keluar bukan kartu kredit ya….
[autoblogsaya.blogspot.com]

Jangan lupa di like...
   
Follow Juga Ya....

osserem 13 Sep, 2011


--
Source: http://osserem.blogspot.com/2011/09/banyak-kejadian-lucu-yang-terjadi-dalam.html
~
Manage subscription | Powered by rssforward.com

Trio Macan Versi Jepang,, Lebih H0T!!!







Jangan lupa di like...
   
Follow Juga Ya....

osserem 13 Sep, 2011


--
Source: http://osserem.blogspot.com/2011/09/trio-macan-versi-jepang-lebih-h0t.html
~
Manage subscription | Powered by rssforward.com

Kisah Pengorbanan Seorang Adik




Aku dilahirkan di sebuah dusun pegunungan yang sangat terpencil. Hari demi hari, orang tuaku membajak tanah kering kuning, dan punggung mereka menghadap ke langit. Aku mempunyai seorang adik, tiga tahun lebih muda dariku. Suatu ketika, untuk membeli sebuah sapu tangan yang mana semua gadis di sekelilingku kelihatannya membawanya, aku mencuri lima puluh sen dari laci ayahku. Ayah segera menyadarinya. Beliau membuat adikku dan aku berlutut di depan tembok, dengan sebuah tongkat bambu ditangannya. "Siapa yang mencuri uang itu?" Beliau bertanya. Aku terpaku, terlalu takut untuk berbicara. Ayah tidak mendengar siapa pun mengaku, jadi Beliau mengatakan, "Baiklah, kalau begitu, kalian berdua layak dipukul!"Dia mengangkat tongkat bambu itu tinggi-tinggi. Tiba-tiba, adikku mencengkeram tangannya dan berkata, "Ayah, aku yang melakukannya!" Tongkat panjang itu menghantam punggung adikku bertubi-tubi. Ayah begitu marahnya sehingga ia terus-menerus mencambukinya sampai Beliau kehabisan nafas.

Sesudahnya, Beliau duduk di atas ranjang batu bata kami dan memarahi, "Kamu sudah belajar mencuri dari rumah sekarang, hal memalukan apa lagi yang akan kamu lakukan di masa mendatang? Kamu layak dipukul sampai mati! Kamu pencuri tidak tahu malu!" Malam itu, ibu dan aku memeluk adikku dalam pelukan kami. Tubuhnya penuh dengan luka, tetapi ia tidak menitikkan air mata setetes pun. Di pertengahan malam itu, saya tiba-tiba mulai menangis meraung-raung. Adikku menutup mulutku dengan tangan kecilnya dan berkata, "Kak, jangan menangis lagi sekarang. Semuanya sudah terjadi."

Aku masih selalu membenci diriku karena tidak memiliki cukup keberanian untuk maju mengaku. Bertahun-tahun telah lewat, tapi insiden tersebut masih kelihatan seperti baru kemarin. Aku tidak pernah akan lupa tampang adikku ketika ia melindungiku. Waktu itu, adikku berusia 8 tahun. Aku berusia 11.

Ketika adikku berada pada tahun terakhirnya di SMP, ia lulus untuk masuk ke SMA di pusat kabupaten. Pada saat yang sama, saya diterima untuk masuk ke sebuah universitas propinsi. Malam itu, ayah berjongkok di halaman, menghisap rokok tembakaunya, bungkus demi bungkus.

Saya mendengarnya memberengut, "Kedua anak kita memberikan hasil yang begitu baik… hasil yang begitu baik…" Ibu mengusap air matanya yang mengalir dan menghela nafas, "Apa gunanya? Bagaimana mungkin kita bisa membiayai keduanya sekaligus?" Saat itu juga, adikku berjalan keluar ke hadapan ayah dan berkata, "Ayah, saya tidak mau melanjutkan sekolah lagi, telah cukup membaca banyak buku." Ayah mengayunkan tangannya dan memukul adikku pada wajahnya. "Mengapa kau mempunyai jiwa yang begitu keparat lemahnya? Bahkan jika berarti saya mesti mengemis di jalanan saya akan menyekolahkan kamu berdua sampai selesai!" Dan begitu kemudian ia mengetuk setiap rumah di dusun itu untuk meminjam uang. Aku menjulurkan tanganku selembut yang aku bisa ke muka adikku yang membengkak, dan berkata, "Seorang anak laki-laki harus meneruskan sekolahnya; kalau tidak ia tidak akan pernah meninggalkan jurang kemiskinan ini."

Aku, sebaliknya, telah memutuskan untuk tidak lagi meneruskan ke universitas.Siapa sangka keesokan harinya, sebelum subuh datang, adikku meninggalkan rumah dengan beberapa helai pakaian lusuh dan sedikit kacang yang sudah mengering. Dia menyelinap ke samping ranjangku dan meninggalkan secarik kertas di atas bantalku: "Kak, masuk ke universitas tidaklah mudah. Saya akan pergi mencari kerja dan mengirimimu uang." Aku memegang kertas tersebut di atas tempat tidurku, dan menangis dengan air mata bercucuran sampai suaraku hilang. Tahun itu, adikku berusia 17 tahun. Aku 20. Dengan uang yang ayahku pinjam dari seluruh dusun, dan uang yang adikku hasilkan dari mengangkut semen pada punggungnya di lokasi konstruksi, aku akhirnya sampai ke tahun ketiga (di universitas).

Suatu hari, aku sedang belajar di kamarku, ketika teman sekamarku masuk dan memberitahukan, "Ada seorang penduduk dusun menunggumu di luar sana!" Mengapa ada seorang penduduk dusun mencariku? Aku berjalan keluar, dan melihat adikku dari jauh, seluruh badannya kotor tertutup debu semen dan pasir. Aku menanyakannya, "Mengapa kamu tidak bilang pada teman sekamarku kamu adalah adikku?" Dia menjawab, tersenyum, "Lihat bagaimana penampilanku. Apa yang akan mereka pikir jika mereka tahu saya adalah adikmu? Apa mereka tidak akan menertawakanmu?" Aku merasa terenyuh, dan air mata memenuhi mataku. Aku menyapu debu-debu dari adikku semuanya, dan tersekat-sekat dalam kata-kataku, "Aku tidak perduli omongan siapa pun! Kamu adalah adikku apa pun juga! Kamu adalah adikku bagaimana pun penampilanmu…" Dari sakunya, ia mengeluarkan sebuah jepit rambut berbentuk kupu-kupu. Ia memakaikannya kepadaku, dan terus menjelaskan, "Saya melihat semua gadis kota memakainya. Jadi saya pikir kamu juga harus memiliki satu." Aku tidak dapat menahan diri lebih lama lagi. Aku menarik adikku ke dalam pelukanku dan menangis dan menangis. Tahun itu, ia berusia 20. Aku 23.

Kali pertama aku membawa pacarku ke rumah, kaca jendela yang pecah telah diganti, dan kelihatan bersih di mana-mana. Setelah pacarku pulang, aku menari seperti gadis kecil di depan ibuku. "Bu, ibu tidak perlu menghabiskan begitu banyak waktu untuk membersihkan rumah kita!"

Tetapi katanya, sambil tersenyum, "Itu adalah adikmu yang pulang awal untuk membersihkan rumah ini. Tidakkah kamu melihat luka pada tangannya? Ia terluka ketika memasang kaca jendela baru itu.." Aku masuk ke dalam ruangan kecil adikku. Melihat mukanya yang kurus, seratus jarum terasa menusukku. Aku mengoleskan sedikit saleb pada lukanya dan mebalut lukanya. "Apakah itu sakit?" Aku menanyakannya. "Tidak, tidak sakit. Kamu tahu, ketika saya bekerja di lokasi konstruksi, batu-batu berjatuhan pada kakiku setiap waktu. Bahkan itu tidak menghentikanku bekerja dan…" Ditengah kalimat itu ia berhenti. Aku membalikkan tubuhku memunggunginya, dan air mata mengalir deras turun ke wajahku.

Tahun itu, adikku 23. Aku berusia 26. Ketika aku menikah, aku tinggal di kota. Banyak kali suamiku dan aku mengundang orang tuaku untuk datang dan tinggal bersama kami, tetapi mereka tidak pernah mau. Mereka mengatakan, sekali meninggalkan dusun, mereka tidak akan tahu harus mengerjakan apa. Adikku tidak setuju juga, mengatakan, "Kak, jagalah mertuamu aja. Saya akan menjaga ibu dan ayah di sini." Suamiku menjadi direktur pabriknya. Kami menginginkan adikku mendapatkan pekerjaan sebagai manajer pada departemen pemeliharaan. Tetapi adikku menolak tawaran tersebut.

Ia bersikeras memulai bekerja sebagai pekerja reparasi. Suatu hari, adikku di atas sebuah tangga untuk memperbaiki sebuah kabel, ketika ia mendapat sengatan listrik, dan masuk rumah sakit. Suamiku dan aku pergi menjenguknya. Melihat gips putih pada kakinya, saya menggerutu, "Mengapa kamu menolak menjadi manajer? Manajer tidak akan pernah harus melakukan sesuatu yang berbahaya seperti ini. Lihat kamu sekarang, luka yang begitu serius. Mengapa kamu tidak mau mendengar kami sebelumnya?"
Dengan tampang yang serius pada wajahnya, ia membela keputusannya. "Pikirkan kakak ipar–ia baru saja jadi direktur, dan saya hampir tidak berpendidikan. Jika saya menjadi manajer seperti itu, berita seperti apa yang akan dikirimkan?" Mata suamiku dipenuhi air mata, dan kemudian keluar kata-kataku yang sepatah-sepatah, "Tapi kamu kurang pendidikan juga karena aku!"
"Mengapa membicarakan masa lalu?" Adikku menggenggam tanganku. Tahun itu, ia berusia 26 dan aku 29. Adikku kemudian berusia 30 ketika ia menikahi seorang gadis petani dari dusun itu. Dalam acara pernikahannya, pembawa acara perayaan itu bertanya kepadanya, "Siapa yang paling kamu hormati dan kasihi?" Tanpa bahkan berpikir ia menjawab, "Kakakku." Ia melanjutkan dengan menceritakan kembali sebuah kisah yang bahkan tidak dapat kuingat. "Ketika saya pergi sekolah SD, ia berada pada dusun yang berbeda. Setiap hari kakakku dan saya berjalan selama dua jam untuk pergi ke sekolah dan pulang ke rumah. Suatu hari, saya kehilangan satu dari sarung tanganku. Kakakku memberikan satu dari kepunyaannya. Ia hanya memakai satu saja dan berjalan sejauh itu. Ketika kami tiba di rumah, tangannya begitu gemetaran karena cuaca yang begitu dingin sampai ia tidak dapat memegang sendoknya. Sejak hari itu, saya bersumpah, selama saya masih hidup, saya akan menjaga kakakku dan baik kepadanya."

Tepuk tangan membanjiri ruangan itu. Semua tamu memalingkan perhatiannya kepadaku. Kata-kata begitu susah kuucapkan keluar bibirku, "Dalam hidupku, orang yang paling aku berterima kasih adalah adikku." Dan dalam kesempatan yang paling berbahagia ini, di depan kerumunan perayaan ini, air mata bercucuran turun dari wajahku seperti sungai.

Bisakah kita memiliki jiwa besar seperti si adik yang seperti dalam cerita, … tapi bagaimanapun, yang namanya Saudara patut kita jaga dan kita hormati, apakah itu seorang adik atau seorang kakak. Karena apa arti hidup kalau tidak bisa membahagiakan sodara dan keluarga kita.[mr coppas]
Jangan lupa di like...
   
Follow Juga Ya....

osserem 13 Sep, 2011


--
Source: http://osserem.blogspot.com/2011/09/kisah-pengorbanan-seorang-adik.html
~
Manage subscription | Powered by rssforward.com

Apa Pemicu Migrain Sebenarnya?

http://klimg.com/kapanlagi.com/p/migrainwom30611_spar.jpg

Mengalami serangan migrain dadakan tampaknya bukan hal yang asing bagi sebagian besar orang. Adalah makanan, aroma yang terlalu kuat, cahaya, perubahan cuaca dan stress-lah yang menjadi pemicu utamanya. Namun, menurut dokter Larry Newman, MD., masing-masing orang memiliki pengalaman yang berbeda-beda, ada yang migrainnya disebabkan oleh makanan, ada yang oleh cuaca, semua tergantung pada kondisi tubuh dan metabolismenya.

Seperti dikutip dari Shine, National Headache Foundation mengategorikan beberapa pemicu migrain antara lain:

Disebabkan oleh makanan

Beberapa makanan berikut mungkin menjadi pemicu seseorang mengalami migrain. Yang perlu diingat adalah, dokter Larry tidak menganjurkan Anda menghentikan konsumsi atas makanan tersebut, namun tetap waspada saja.

Keju (cheddar, brie, emmentaler, stilton, brie dan camembert); cokelat ; bumbu rendaman; acar; manisan; semua makanan ber-MSG; makanan yang tinggi nitrat; sour cream; kacang-kacangan; pepaya; kismis; plum; alpukat; jeruk; kafein; dan minuman beralkohol.

Disebabkan oleh menstruasi

Bagi kebanyakan wanita, saat masa haid datang di sanalah migrain sering muncul. Bahkan parahnya migrain ini akan bertahan selama beberapa hari sekalipun Anda sudah mengonsumsi obat-obatan. Penyebabnya adalah meningkatnya hormon estrogen di dalam tubuh.

Yang diperlukan saat migrain terjadi di masa haid adalah istirahat dan minum air putih yang cukup.

Disebabkan oleh cuaca

Udara panas dan dingin yang silih berganti dalam waktu yang cepat menyebabkan kondisi tubuh jadi kurang fit. Akibatnya migrain pun datang dan mengganggu aktivitas. usahakan untuk tetap berada di tempat yang dingin dan minum air putih yang cukup bila serangan migrain terjadi.

Disebabkan oleh aroma yang kuat

Siapa sangka bahwa aroma parfum dapat menyebabkan migrain? Namun, ini bukanlah sekedar mitos. Karena beberapa orang mengalami migrain setelah mencium aroma parfum yang sangat kuat, bagi mereka hal ini sangat mengganggu dan migrain muncul begitu saja.

Disebabkan oleh cahaya

Mata yang lelah dan cahaya yang tak beraturan dapat membuat seseorang langsung pusing dan migrain menyerang. Untuk itu dianjurkan tidur dalam keadaan gelap dan tidur berkualitas.

Disebabkan oleh stress

Sebenarnya pemicu utama migrain adalah saat seseorang stress. Migrain ini merupakan respon emosional dari seseorang saat menghadapi problem, kekhawatiran berlebih, kesedihan, rasa gugup, yang kemudian menyebabkan otak melepas beberapa bahan kimia pemicu migrain. Jaga kondisi Anda agar tetap rileks sehingga migrain tak sering menyapa diri Anda. Catat beberapa makanan yang Anda konsumsi sebelum Anda mengalami migrain, info ini akan sangat banyak membantu dokter mendiagnosa migrain Anda.[kapanlagi.com]

Jangan lupa di like...
   
Follow Juga Ya....

osserem 13 Sep, 2011


--
Source: http://osserem.blogspot.com/2011/09/apa-pemicu-migrain-sebenarnya.html
~
Manage subscription | Powered by rssforward.com

kostum Pernikahan Yang Unik : Ceweknya Dengan Burka



Wedding accessories: A newly-wed couple pose for photographs at a hotel in Tripoli with machine guns



Traditional white: The bride still decided to wear a lavish white gown with a heavy veil




Special guests? Men in military uniforms stood by the couple in the hotel lobby
[klikunic.com]




Jangan lupa di like...
   
Follow Juga Ya....

osserem 13 Sep, 2011


--
Source: http://osserem.blogspot.com/2011/09/kostum-pernikahan-yang-unik-ceweknya.html
~
Manage subscription | Powered by rssforward.com

Utha Likumahuwa Tutup Usia


Utha Likumahuwa (flickr)

VIVAnews - Penyanyi Utha Likumahuwa tutup usia pada Selasa, 13 September 2011. Penyanyi yang dikenal dengan lagu 'Puncak Asmara' meninggal pada pukul 13.30 WIB di rumah sakit Fatmawati Jakarta.

Istri Utha Likumahuwa, Debbie, kepada VIVAnews membenarkan kabar kematian suaminya. "Bang Utha sudah pergi..." katanya sambil menangis dan langsung menutup sambungan telepon.

Kakak ipar Utha, Ria mengatakan, Utha telah menjalani operasi penutupan tengkorak kepala pada 8 September lalu. Kondisinya setelah itu mulai membaik. "Tapi pagi tadi selangnya lepas. Tidak tahu itu terlepas sendiri atau ditarik sama Utha sendiri. Jam 12 Dia sempat koma hingga akhirnya meninggal dunia," kata Ria kepada VIVAnews lewat sambungan telepon.

Jenazah Utha, kata Ria saat ini masih berada di RS Fatmawati dan akan dibawa ke rumah duka. Ria mengaku dalam perjalanan menuju rumah sakit.

Sebelumnya, Utha Likumahuwa menjalani operasi di Riau setelah mengalami stroke dalam sebuah pertunjukan Juli silam. Kesehatannya sempat membaik.

foto setelah operasi

Utha Likumahuwa di Kediamannya (VIVAnews/Muhamad Solihin)


Utha Likumahuwa adalah satu dari beberapa penyanyi asal Ambon yang sohor tahun 1980-an. Ia lahir pada 1 Agustus 1955. Di usianya yang akan menginjak 56 tahun ini, penyanyi jazz tersebut sudah memiliki empat cucu dari anaknya yang pertama, Inne.

Banyak albumnya yang diproduksi tahun 1982 hingga 1996 yang laris di pasaran. Antara lain Dansa suka – suka yang diprduksi 1987, Puncak Asmara tahun 1988 dan Untuk Apa lagi tahun 1990.[vivanews.com]


Jangan lupa di like...
   
Follow Juga Ya....

osserem 13 Sep, 2011


--
Source: http://osserem.blogspot.com/2011/09/utha-likumahuwa-tutup-usia.html
~
Manage subscription | Powered by rssforward.com

Tiket VVIP dan Festival Linkin Park Sold Out

http://klimg.com/kapanlagi.com/p/headline/476x238/0000372317.jpg

Gelontoran dana hingga jutaan dolar telah disiapkan promotor kedatangan Linkin Park guna menggelar konser yang apik pada tanggal 21 September 2011 mendatang. Dana tersebut terutama untuk mendatangkan sound system terbaru yang bakal memanjakan telinga 20 ribu penonton di Gelora Bung Karno.

"Sound system teranyar keluaran Adamson Toronto dengan sound level 121db ini akan memacu adrenalin 20 ribu penonton yang memadati Gelora Bung Karno pada 21 September mendatang. Sound system seberat 20.000 kg tersebut dikemas dalam container berukuran 4X40 feet," ucap Hanny Marpaung, Sekretaris Perusahaan Prima Java Kreasi atau Big Daddy yang juga promotor kedatangan Linkin Park, Senin (12/09).

Sementara itu tiket konser VVIP dan Festival telah sold out. Sementara kelas lain masih tersedia. "Tiket konser Linkin Park dijual dengan harga Rp 550.000 sampai dengan Rp 4 juta. Hingga Senin, 12 September 2011, tiket kelas VVIP dan Festival telah terjual habis, namun untuk kelas lainnya masih tersedia," tuturnya.

Tak main-main hingga tahun depan, promotor Big Daddy menjadwalkan akan mendatangkan musisi papan atas dunia lainnya, seperti Sade, Richard Marx, Elton John, Rod Stewart dan masih banyak lagi. Tak hanya konser musik, Big Daddy juga telah siap menggelar beberapa family shows, seperti Disney Live, Disney On Ice, Monster Jam dan Phantom of the Opera.

"Tingginya pertumbuhan bisnis pertunjukan ini membuat kami harus terus berupaya untuk melakukan ekspansi dan investasi di bidang infrastuktur yang memerlukan penambahan modal. Setelah kami kaji secara mendalam, sumber dana yang paling sesuai saat ini adalah melalui pasar modal," ujar Michael Rusli, Presiden Direktur Prima Java Kreasi.

"Untuk itu kami saat ini berencana untuk melakukan IPO yang kami harapkan dapat terlaksana di akhir tahun 2011 ini dengan target dana yang diperoleh sekitar Rp 300 miliar. Dana tersebut akan kami pergunakan untuk membiayai aktivitas konser, pendidikan dan investasi infrastruktur di awal tahun 2012," tandasnya kemudian. (kpl/adt/sjw)[kapanlagi.com]


Jangan lupa di like...
   
Follow Juga Ya....

osserem 13 Sep, 2011


--
Source: http://osserem.blogspot.com/2011/09/tiket-vvip-dan-festival-linkin-park.html
~
Manage subscription | Powered by rssforward.com

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More